Asal istilah nama Indonesia
Nama ”
INDONESIA” muncul pertama kali tahun 1850 yang diciptakan/dipakai oleh James
Richard Logan (ahli hukum Skotlandia) Menurutnya dia lebih menyukai isitilah
geografis “Indonesia” yang bersinonim dengan “Kepulauan Hindia”.
Pendapatnya
merupakan penolakan terhadap istilah “indunesians” dan “Melayunesians” yang
digunakan oleh George Samuel Windsoe Earl untuk menyebut penduduk Kepulauan
Malayan.
JR Logan
menciptakan istilah baru ” Indonesia” untuk menyebut penghuni wilayah gugusan
nusantara dan membaginya menjadi 4 wilayah geografis : 1. Indonesia Barat
terdiri dari Sumatera, semenanjung Melayu, Kalimantan, Jawa dan pulau-pulau
antara. 2. Indonesia Timur Laut terdiri dari Formosa hingga gugusan Kepulauan
Sulu dan Mindanao di Philipina hingga Kepulauan Visaya. 3. Indonesia barat daya
terdiri dari Pantai timur Kalimantan hingga Papua Nugini termasuk gugusan
kepulauan di papua barat, Kai dan Aru. dan 4. Indonesai Selatan terdiri dari
gugusan kepulauan selatan trans-Jawa, anatara Jawa – Papua Nugini atau dari
Bali hingga gugusan Kepulauan Timor.
Loga adalah
orang yang pertama mengenalkan nama “Indonesia”, kemudian Adolf Bastian guru
besar Etnologi Universitas Berlin yang mempopulerkannya di dunia akademis
selama kurun waktu 1884-1894. Nama Indonesia sudah dikenal sebagai istilah
budaya dan geografis, karena secara politis wilayah ini dikuasai Belanda dengan
sebutan Nederlandsch-Indie )Hindia Belanda).
Makna
politis terminologi Indonesia baru tumbuh setelah abad ke-20, setelah Suwardi Suryaningrat
(Ki Hadjar Dewantara) memakainya melalui pendirian biro pers Indonesische
Per-bureu saat diasingkan ke negeri Belanda tahun 1913. Th 1922 atas prakarsa
Mohammad Hatta mengubah nama Indische Vereeniging menjadi Indonesische
Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia yang merupakan organisasi pelajar dan
mahasiswa Hindia di Belanda yang didirikan tahun 1908.
Era ini
merupakan penguatan gerakan pemakian nama “INDONESIA” sebagai penggagti istilah
“Hindia belanda” oleh kalangan pemuda dan mahasiswa Indonesia hingga mencapai
kemerdekaan. Hal ini juga dibarengi adanya perubahan nama majalah milik Perhimpoenan
Indonesia yaitu Hindia
Belanda menjadi “Indonesia Merdeka ” Sementara itu di tanah air, pergerakan
memakai nama “Indonesia” dimulau th 1942 oleh dr.Soetomo pendiri Indonesische
Studie Club. Setahun kemudian, Jong Islamieten Bond membentuk Kepanduan
National Indonesische Padvinderi (NATIPIJ).
Nama
“Indonesia” sebagai suatu negara dan bangsa baru muncul saat Soekarno – Hatta
atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia tgl 17 Agustus
1945.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar