Jumat, 03 Juli 2015

Pengembangan KTSP di SDN Ciceri 3 Kota Serang



NAMA           : Dewi Yayan Salmiati
NIM                : 2227131853
JUDUL          : Pengembangan KTSP di SDN Ciceri 3 Kota Serang
DESKRIPSI
            Kurikulum merupakan suatu alat, Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Ada beberapa alasan  mengapa tujuan perlu dirumuskan dalam kurikulum. Pertama, tujuan erat kaitannya dengan arah dan sasaran yang harus dicapai oleh setiap upaya pendidikan. Kedua, dapat membantu dalam mendesain model kurikulum dan sistem pembelajaran. Ketiga, dapat digunakan sebagai control kualitas pembelajaran. Pada system KTSP, sekolah memiliki “full autority and responsibility” dalam menetapkan kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan visi dan misi dan tujuan satuan pandidikan.Untuk mewujudkan visi dan misi, dan tujuan tersebut, sekolah dituntut untuk mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam indicator kompetensi, mengembangkan strategi, menentukan prioriotas, mengendalikan pemberdayaan berbagai potensi sekolah dan lingkungan sekitar, serta mempertanggungjawabkannya kepada masyarakat dan pemerintah. Karena hal itu penulis melakukan penelitian terhadap pengembangan KTSP di SDN Ciceri 3 Kota Serang. Bagaimana proses pembuatan Silabus, RPP dan sebagainya yang mana hal itu bentuk dari bagaimana sekolah (kepala sekolah, guru) mengembangkan KTSP, adakah pelaksanaan pegembangan tersebut.
Pada hari Jum’at 8 Mei 2015, penulis untuk ke tiga kalinya berkunjung ke SDN  Ciceri 3 Kota Serang untuk melakukan observasi. Penyambutan pihak sekolah terhadap penulis sangat ramah. Penulis diizinkan mewawancarai guru kelas V a yang bernama Ibu Minkhaermidah, S.Pd. Di dalam wawancara mengenai pengembangan KTSP disekolah tersebut, ibu midah menerangkan bahwa, adanya pengembangan kurikulum di SD tersebut. Dasar yang menjadi pengembangannya adalah sekolah tersebut yang berbasis adiwiyata. Yang mana  seluruh pengembangan kurikulumnya berdasarkan lingkungan hidup. Jadi mulai dari visi, misi dan tujuan sekolah, silabus, rpp di SD tersebut berhubungan dengan adiwiyata (berbasis lingkungan hidup). Dan sekolah ini sudah 2 tahun berturut-turut menjadi juara sekolah adiwiyata. Dalam pembuatan dan pengembagan kurikulum di SD tersebut, semua bertanggung jawab, mulai dari Kepala sekolah, Komite sekolah, guru-guru semua dilibatkan. Dalam pengembangannya dilakukan dengan cara membuat program semester, tentunya dilakukan setiap semester baru atau setiap 1 tahun sekali. Di setiap pengembangannya dilakukan evaluasi kurikulum terlebih dahulu, agar dapat mengetahui apa saja yang kurang dan perlu dikembangkan. Dalam evaluasi selain silabus dan rpp yang dikembangkan, standar kelulusan dan kriteria ketuntasan minimal juga turut dievaluasi dan dikembangkan.
Dalam penjelasan ibu midah tersebut, dapat disimpulkan bahwa adanya pengembangan kurikulum. Tidak hanya kepala sekolah, tetapi komite sekolah serta guru-guru pun ikut terlibat dalam pengembangannya. Tetapi pada saat saya mewawancarai guru yang lebih senior disekolah tersebut, terdapat perbedaan yang mencolok. Bahwasannya beliau (guru yang lebih senior) menerangkan bahwa tidak ada pengembangan kurikulum, bahkan beliau mengatakan silabus dan rpp, tidak dibuat sendiri melainkan melihat atau mengcopy dari pusat atau litbang. Dari penjelasan guru yang berbeda tersebut, terdapat kemungkinan yang sebenarnya terjadi, pertama tidak semua guru terlibat dalam pembuatan silabus, rpp atau pengembangan kurikulum disekolah tersebut karena perbedaan keterangan dari guru junior dan senior, penulis berpendapat bahwa hanya guru junior yang terlibat dalam pengembangan kurikulum, mungkin karena dianggap lebih muda dan kreatif. Kedua, tidak adanya sikap yag tegas dari pimpinan untuk keterlibatan guru-guru dalam pengembangan kurikulum di SD tersebut.
Setiap sekolah diharuskan adanya pengembangan kurikulum. Dalam pengembangan KTSP sebaiknya kepala sekolah, staff dan guru harus terlibat langsung didalamnya. Terutama guru, karena seorang guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam pengembangan kurikulum. Adanya pengembangan kurikulum agar tercapai sebuah tujuan yang diinginkan, menghasilkan lulusan yang baik dalam berbagai bidang, dan proses belajar mengajar bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan perkembangan zaman. Keberhasilan sebuah sekolah bisa dilihat dari kurikulum yang dikembangkannya untuk mencetak anak didik yang kreatif dan imovatif tentunya yang dibarengi dengan guru yang kreatif dan inovatif pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar